Tegakkan Kebenaran Terhadap Yang Melawan Kebenaran, Takutlah Kepada ALLAH Bukan Kepada Selain ALLAH Apatah Lagi Syeitan.
Pesanan Ibnu Taimiyah
=====================================
''Apa yang akan diperbuat musuh-musuh kepadaku? Jika aku dipenjara, maka penjara adalah tempat untuk berkhalwat (beribadah kepada ALLAH). Jika diasingkan, maka pengasingan adalah tempat tamasya. Jika aku dibunuh, maka kematian adalah jalanku menuju Syahid."
Ucapan di atas menunjukkan kesungguhan dan keteguhan beliau untuk menyampaikan dan menegakkan kebenaran. Beliau tidak takut dengan apa pun yang akan dilakukan oleh musuh-musuhnya yang tidak menyukai kebenaran.
Sikap inilah yang harus dimiliki dan dicontoh oleh setiap umat Islam. Menegakkan kebenaran memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, ini bukan menjadi penghalang bagi kita untuk tidak menegakkan kebenaran.
Perintah Rasulullah Tegakkan Kebenaran
======================================
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan,
''Katakanlah kebenaran itu walaupun pahit (mengatakannya)!''
Menegakkan kebenaran merupakan bagian dari Dakwah. Ertinya, kegiatan ini menjadi kewajiban (harus) bagi setiap umat Islam.
Ibnu Katsir, ketika menafsirkan Surah Ali Imran (3) ayat 104, mengatakan maksud dari ayat tersebut adalah
''Hendaklah kamu sekalian menjadi sekelompok orang yang melaksanakan kewajiban dakwah''.
Dalam kaitan ini Rasulullah bersabda,
"Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya. Kalau tidak mampu, hendaklah ia mengubah dengan lisannya. Kalau tidak mampu, hendaklah ia mengubah dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemah iman.'' (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits di atas menunjukkan ragam pilihan yang dapat kita lakukan dalam menegakkan kebenaran. Jika kita memiliki kekuasaan, maka tegakkanlah kebenaran tersebut dengan kekuasaan.
Dan, jangan dengan kekuasaan justru memutarbalikkan kebenaran yang dikeranakan kebencian dan tekanan dari pihak atau kelompok tertentu. Selalu lah dalam istiqomah dan ikuti perintah ALLAH dengan bimbingan dari Rasulullah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang memang sudah ada.
Wallahu A'lam Bishawab.
Terimakasih.
- Syeikh Muhammad Syahrum Alfan-