Seorang yang mampu mengenal ALLAH akan selalu mengharap redha-NYA dalam setiap perbuatannya, dalam perjalanan hidupnya ia tidak akan berbuat sesuatu kecuali jika hal itu diredhai ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.
Lain halnya dengan orang yang tidak mengenal ALLAH. Ia berbuat berdasarkan kemahuan syahwat dan kehendak hawa nafsunya.
Jadilah hawa nafsunya Tuhan selain ALLAH, yang memerintah dan melarangnya (25:43).
Nampakkah (wahai Muhammad) keburukan keadaan orang yang menjadikan hawa nafsunya: tuhan yang dipuja lagi ditaati? Maka dapatkah engkau menjadi pengawas yang menjaganya jangan sesat?
(QS. Al-Furqaan [25]: 43)