Tausiyah : Nur Illahiyah


This is the Secret Key to Connect to *ALLAH* through the Light of *ALLAH*, Reach the Soul

(Ini adalah Kunci Rahasia untuk Menyambung kepada ALLAH melalui Cahaya ALLAH, Mencapai Jiwa)

Jiwa *Muthmainah* selalu disinari oleh Cahaya (Nur Ilahiyah), sehingga di dalam diri seorang hamba ALLAH jiwanya akan selalu terhubung (connecting) dengan Cahaya Ilahiyah atau Cahaya KeTuhanan sehingga Cahaya KeTuhanan yang selalu terhubung dengan jiwa Muthmainah (jiwa yang tenang), akan menjadikan rasa percaya diri yang baik dan istiqomah dalam menjalankan ibadah dengan penuh ketulusan atau keihklasan.

Mari kita bersama-sama berjuang untuk mendapatkan Cahaya Ilahiyah tersebut agar dapat menambah keimanan kita dan membawa dampak kebaikan pada multi dimensi kehidupan kita di dunia dan keselamatan kita pada kehidupan akhirat.

Hal ini seperti telah disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Al-Fath ayat 4 yang maknanya:

"DIA lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan bertambah disamping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan ALLAH lah tentara langit dan bumi dan adalah ALLAH Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".

Ketenangan merupakan hak ALLAH sepenuhnya, dan kepada hamba yang mana ketenangan itu akan diturunkan juga menjadi hak ALLAH sepenuhnya.

Seperti dijelaskan pada Al-Qur'an Surah An-Nur ayat 35 yang berbunyi:

"Allahu Nuurus-samaawaati wal ardh, masalu nuurihi kamisykaatin fiihaa mishbaah, Al mishbaahu fii zujaajah, Az zujaajatu ka'annahaa kaukabun durriyyuy yuuqodu min syajarotim mubaarakatin zaituhaa yudhii u walau lam tamsas-hu naar, nuurun 'alaa nuur, yahdillaahu linuurihi mayyasyaaa, wa yadhribullahul-amsaala lin-naas, wallahu bikulli syai'in'aliim."

Yang maknanya:

"ALLAH (pemberi) Cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-NYA, seperti sebuah lubang yang tidak tembus yang di dalamnya ada pelita besar.

Pelita itu di dalam tabung kaca, (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (sahaja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.

Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), ALLAH memberi petunjuk kepada cahaya-NYA bagi orang-orang yang DIA kehendaki, dan ALLAH membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan ALLAH mengetahui segala sesuatu".

Dan Surah An-Nur ayat 36 yang berbunyi:

"Fii buyuutin azinallahu an turfa'a wa yuzkaro fiihasmuhuu yusabbihu lahu fiihaa bil ghuduwwi wal aashool".

Yang maknanya: "(Cahaya itu) di rumah-rumah yang disana telah diperintahkan ALLAH untuk memuliakan dan menyebut nama-NYA disana bertasbih (menyucikan) nama-NYA waktu pagi dan petang".

Menjelaskan dan mengkaji secara tuntas Al-Qur'an Surah An-Nur di atas, tentu tidak akan cukup dalam satu tulisan yang sangat singkat ini, namun di sini setidak-tidaknya fikiran dan akal kita akan bisa mengarahkan pemahaman bahawasanya ALLAH adalah Cahaya di atas cahaya,

DIA iaini ALLAH memberikan cahaya kepada jiwa-jiwa yang dikehendaki-NYA untuk selalu bertasbih dan memuji-NYA.

Cahaya-cahaya ( *Nur Ilahiyah* ) inilah yang *sangat kita perlukan sebagai seorang salik*. Bila kita mendapatkan cahaya (nur) dari ALLAH tentu kita akan sangat bahagia kerana hal ini adalah indicator bahwa apa yang kita lakukan mendapatkan ridha dari ALLAH.

Tuan Guru Syeikh Muhammad Syahrum Alfan Bin Achmad Chaidir Ilham